Sabtu, 10 Januari 2009

Ketika Kesempatan Berubah Menjadi Kesempitan


Ini sebuah pengakuan pribadi, dan sepertinya tidak terlalu spesial.
" Saya Takut Menjadi Pemimpin "

Tahun 2009 ini, Republik Indonesia akan melakukan pesta demokrasi (katanya) alias PEMILU legislatif dan juga presiden. Hampir di setiap sudut pandangan mata dan tempat umum, pinggir jalan termasuk angkot dan toilet (bahkan ada yang menjadi sticker komputer yang dipakai di kantor). Terpampang...nama, foto, sponsor dan motto bahwa "pengiklan" identik dengan kesuksesan.....dan kemakmuran....(walaupun belum tahu buat siapa-nya)

Saya adalah termasuk orang yang berbeda dengan mereka saat ini,.yang berani dan percaya diri bahwa apa yang akan mereka lakukan bermanfaat buat umat...salut...asli salut.
* Walaupun ada pertanyaan (tepatnya sih iri mungkin ya):
Kok orang-orang ini mau ya?... (belum lagi ditambah sindiran "bisa gitu?..")

Padahal kalau dalam dunia nyata-nya yang saya temui, di kantor misalnya. Beberapa hari ini-pun saya sedang membentuk sebuah tim yang tujuannya untuk mengkoordinir "penghematan biaya" di kantor. Padahal tempatnya cuma satu gedung, amanah-nya lansung dari MGT, terus pasti jelas akan bermanfaat buat umat (plus perusahaan tentunya).
Sang pemimpin yang terpilih malah ragu (sedikit grogi), dan malah.."kalau diganti gimana ya?...jangan saya...takut ga bisa nih.

Pertanyaan saya:
1. "Pemimpin" kita itu sedikit?...di negeri ini?
* Tapi buktinya, yang meng-iklan masih banyak...

2. "Pemimpin" kita tidak merata?..di negeri ini?
* Mungkin ini penyebab hanya beberapa bagian bangsa kita yang maju...

3. "Pemimpin" kita tidak cocok untuk hal-hal spesifik dan kecil?..di negeri ini?
* Yang kecil-kecil kurang menantang...

Padahal, pepatah mengatakan:
- Sedikit-sedikit, lama menjadi bukit
- Pimpinlah dari batur sakasur, batur sadapur, batur salembur..dan seterusnya

Belum lagi, bahwa memimpin itu sudah menjadi tugas dari sejak lahir....(memimpin diri sendiri untuk selalu berjalan dalam kebenaran.)

Jadi rasanya, ketika ada kesempatan untuk menjadi pemimpin (bukan meng-iklankan diri lho ya)...serasa kemampuan menjadi sedikit dan waktu serasa berkurang dari 24 jam yang seharusnya.

Selamat yang sudah bisa memimpin dengan benar...ajari saya dan doakan agar saya saya bisa melebihi anda-anda semua....(soalnya kalaui level nya sama..berabe...biasa beradu untuk jadi pemimpin dalam hal yang sama). Padahal yang harus dipimpin masih banyak..... Akhir-akhirnya..bukan saling mendukung..tapi malah saling menjatuhkan....

Pemimpin = Siap memimpin dan juga siap dipimpin....