Minggu, 02 Desember 2007

Law of Action


Pagi ini, akhirnya saya putuskan untuk bereaksi atas apa yang akhir-akhir ini sering dipikirkan, diucapkan dan dibuktikan oleh istri tercinta.

Saya bersyukur, dia berada dalam lingkungan dan komunitas yang senantiasa memberikan dampak positif.

"Law of Attraction", itulah yang akhir-akhir ini menjadi "mata kuliah" dari istri saya tercinta.
Dalam salah satu "kelasnya", dia mengatakan bahwa ketika seseorang memiliki ketertarikan positif untuk mencapai/memiliki/mendapatkan terhadap sesuatu, maka umumnya sesuatu tesebut akan tercapai/termiliki/terdapatkan.

Seringnya, saya selalu berpikir dengan cara sendiri tanpa maksud mengurangi rasa hormat dan penghargaan saya kepada orang pintar yang telah merumuskan istilah tersebut. Nah untuk kelakukan yang satu ini, saya masih bingung. Apakah karena "kritis sebagai mahasiswanya" ataukah "ego karena suaminya".

Karena, seingat saya. Kitab suci saya pun (Al Quran) telah mencantumkan hal-hal yang mungkin mirip seperti itu. Artinya tanpa mendahului perkenan dan kehendak Tuhan saya (Alloh Subhaanahuwata'alaa), " Bahwa : Aku (Kata Alloh)...Berdasar Prasangka Hambaku...", yang menurut saya " Aku = Kehendak Alloh atas Apa yang Diharapkan HambaNya ".

Jadi sih, sebenarnya saya setuju juga dengan " Law of Attraction " istri saya. Karena biasanya, kalau ada sesuatu yang baik-baik, itu pasti setiap orang muncul " Law of Attraction-nya ", cuma sayangnya " semua akan selalu tertarik akan hasilnya, tetapi tidak tertarik dengan proses akan bagaimana hasil itu bisa terwujud ".

Jadi saya coba mulai untuk menggunakan " Law of Action ", yang menurut saya bahwa ketertarikan harus juga diringi dengan perbuatan. Artinya saya sudah tertarik, nah saya akan coba tunjukkan ketertarikan tersebut dalam proses yang lebih nyata, yang seperti sedang saya lakukan ini (yang ngajarin "nge-blog" juga istri saya lho).

Kalau masalah hasil....Kan itu bukan wewenang saya.....
Wong saya kan menjalankan hukumnya.


"Untuk Istriku Tercinta"