Minggu, 29 Maret 2009

Memancing Ikan, Lepas Kembali


Sekitar pertengahan February 2009, Muhammad Rafsa Al Thalhah, anak pertama saya beberapa kali meminta..."Ayah..kapan mancing dan berenangnya??". Dan itu, selalu saya jawab.."kolamnya belum nemu nak."

Sampai akhirnya beberapa teman memberikan informasi, ada kolam darat ataupun kolam sebenarnya alias laut..

Alhamdulillah, kesampaian juga, dengan proses yang sedikit aneh. Bagaimana tidak, Saya dan mertua cuma ber-enam orang dewasa plus tiga anak balita. Tapi mobil yang kami kendarai ada tiga...boros dan tidak efektif buanget dilihat dari sisi manapun. Belum lagi saya berada paling depan, dengan menempuh jarak yang memutar...tambah jauh, macet dan bikin bete mobil di belakang tentunya...(jalur itu yang paling saya hapal...)

Jarak Tangerang-Parung (Bogor) kami tempuh dengan 4 jam perjalanan. Alhamdulillah, walaupun cukup tua, tapi fasilitas relatif lengkap. Ada kolam pancing dan juga kolam renang sekaligus.

Akhirnya, sekitar Jam 3 sore, Rafsa kesampaian juga memancingnya. Ternyata kepandaian mancing saya ga beda sama rafsa alias tidak bisa. Tapi..berani tampil PD saja. Untung-nya ada seorang bapak tua yang "kasihan" melihat saya, akhirnya mengajari. Alhamdulillah, Jam 3.30, pancing yang dipegang rafsa bergerak-gerak. Segera ia memberi tahu saya. Serta merta, saya tarik dengan berjuta rasa ga jelas. Lagi-lagi pak tua "menyelamatkan saya". Dengan kedutan mautnya, sang ikan berhasil terkait ke pancing, sehingga memudahkan saya untuk menarik ke pinggir. Rafsa, Bunda dan neneknya ikut bersorak-sorak. Bangga banget terlihatnya.

Satu pasti, foto dulu....prettt...
Belum sempat keceriaan itu, ikan berontak dan dengan sekali gerak, sang ikan nyemplung lagi ke kolam. Kali ini, semua pun teriak..tapi nadanya berbeda dengan sebelumnya. Walaupun sesudahnya....nadanya berubah menjadi gelak tawa.

Sepintas dan secepat itulah suka dan "suka" berganti. Sedikit beruntung, terjadi dalam proses memancing ikan.

Bagaimana halnya, jika:
1. Memancing adalah pekerjaan kita, yang baru dinaikkan gajinya
2. Ikan adalah harta dan keluarga kita yang baru menempati rumah baru
3. Pancing adalah "Situ Gintung"...

Ya Alloh, jauhkan aku dari bala...Kuatkanlah aku atas segala uji-MU.


..Tanggul Situ Gintung jebol..Hampir seratus orang meninggal....27 Maret 2009
..Tsunami tidak hanya terjadi di pinggir laut...Situ Gintung ada ditengah Kota Jakarta Selatan.

Inna Lillaahi Wa Inna Ilaihi Roojiuun...

Kamis, 26 Maret 2009

How Low Can I GO, How High Can I REACH


Walaupun cuma sebulan,berulang kali naik turun semangat, saya rasakan.
Dampaknya, seminggu lebih saya tidak bisa melaksanakan tugas sebagai pelaku utama pencari rezeki untuk keluarga.

Saya sendiri masih belum mendapat secara jelas, jawaban atas apa yang terjadi dengan tubuh saya yang rentan, daya tahan yang kurang bagus terutama terhadap flu. Mungkin hal ini terkesan cengeng untuk sebagian orang....BUT, ITULAH SAYA...

Dengan apa yang saya dapatkan, kemudian muncul rasa tidak percaya diri. Kok bisa ya, orang "lemah" seperti saya menerimanya. Bagaimana orang yang "kuat"??...BETE dan GAK TERIMA mungkin ya...Apalagi yang memberi kepada saya, BETE-nya lebih habis barangkali.

Lalu muncul berbagai rencana yang harus dilakukan untuk keluar dari tekanan tersebut, jika boleh dibilang tekanan...

Semakin banyak rencana...ternyata tekanan tidak berkurang, justru semakin bertambah pula.

Terdengar bodoh, ketika saya bilang...I am not too good on it.

So, I just wanna say:

" I'LL GO TO THE LOWEST...& I'LL REACH THE HIGHEST "